Sunday, September 1, 2013

Ini Syarat Pemerintah untuk Ajukan RAPBN 2014

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan Rancangan Undang-undang tentang Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2014 berserta nota keuangannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat 16 Agustus 2013. RAPBN ini, selanjutnya akan dibahas sebelum disahkan dalam sidang paripurna.

Tapi, DPR sendiri mengajukan beberapa syarat untuk RUU tentang APBN tersebut, agar APBN tahun anggaran 2014 sehat dan berkesinambungan. Ketua DPR Marzuki Alie, dalam pidatonya pada pembukaan masa sidang I tahun 2013-2014, mengatakan ada tiga indikator APBN dikatakan sehat.

Pertama, kata Marzuki, defisit harus terkendali menuju keseimbangan atau surplus. Kedua, keseimbangan primer yang harus terjaga positif, dan ketiga, rasio utang yang cenderung menurun.

"Pengelolaan APBN yang sehat, di samping harus memberikan prioritas pembangunan bagi tercapainya kemakmuran rakyat, juga perlu memberikan ruang atau fleksibilitas bagi pemerintah dalam menjalankan fungsi stabilisasi untuk mengantisipasi fluktuasi kondisi perekonomian nasional dan global," kata Marzuki.

Namun, kata dia, konstitusi dan Undang-undang mengharuskan prosentase tertentu wajib dialokasikan dalam APBN. Alokasi dana ini, kata Marzuki, meliputi anggaran pendidikan sebanyak 20 persen, dana alokasi umum  (DAU) minimal 26 persen dari penerimaan dalam negeri netto.

Kemudian alokasi anggaran dana bagi hasil dengan perhitungan yang telah ditentukan, alokasi anggaran kesehatan sebesar 5 persen dari APBN, dan alokasi anggaran untuk otonomi khusus Provinsi Aceh dan Papua masing-masing sebesar 2 persen dari DAU nasional.

Menurut Marzuki, mengenai arah kebijakan fiskal, DPR meminta Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, terdistribusi dan dirasakan oleh seluruh rakyat. "Dengan demikian, mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan secara signifikan," ujar dia.

Marzuki mengatakan, target pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen harus mampu memperkuat fondasi perekonomian nasional, meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta mampu mendorong masuknya investasi asing jangka panjang.

Sebab, investasi asing yang bersifat jangka pendek dinilai kurang signifikan bagi penguatan perekonomian jangka panjang, karena setiap saat dapat ditarik keluar menjadi capital out-flow.

Melihat pertumbuhan ekonomi global yang masih melambat sejak krisis 2008, Pemerintah diminta fokus pada pembenahan perekonomian domestik, antara lain dengan mendesain stimulus fiskal yang efektif untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

Persoalan infrastruktur harus menjadi prioritas utama untuk diatasi, karena akan berdampak pada laju perekonomian secara keseluruhan, melalui strategi yang bersifat komprehensif dan terkoordinasi antar-instansi pemerintah yang efektif.

"Momentum pertumbuhan yang positif hendaknya menjadi dasar dalam mengembangkan sektor-sektor produktif, khususnya sektor riil," ujar dia.

Sementara, kata dia, pengembangan sektor riil, juga harus didukung instrumen kebijakan moneter yang baik, antara lain dengan mengatur fleksibilitas tingkat suku bunga perbankan.

Intermediasi bank harus mampu menggairahkan ekonomi swasta, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah, agar pengembangan UMKM dapat menjadi salah satu pilar ekonomi nasional yang kokoh dari terpaan krisis.

Fakta lain yang harus menjadi perhatian, kata Marzuki, adalah meningkatnya harga-harga barang, terutama kebutuhan pokok.

DPR menyarankan, agar peran Bulog diperkuat untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok. Sebagai gambaran, kata Marzuki, harus dicermati target inflasi kumulatif selama tahun 2013 yang semula disepakati 4,9 persen menjadi 7,2 persen hingga akhir 2013.

DPR menilai, target inflasi tahun 2013 cukup tinggi, dan dikhawatirkan akan mendekati dua digit, jika pemerintah tidak mengambil langkah-langkah yang strategis.

Sementara, kata dia, DPR juga mendesak pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara bukan pajak dari pengelolaan sumber daya alam. (eh)


Sumber: VivaNews.com

Ada Foto Hatta di Mobil Operasional Demokrat

VIVAnews - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa, kaget melihat fotonya terpampang di mobil operasional Partai Demokrat. Hatta mengaku tidak tahu-menahu mengenai hal tersebut.

Di temui di kantornya, Selasa 13 Agustus 2013, Hatta yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengaku baru tahu soal foto tersebut dari media massa. "Seingat saya ada mobil, tapi tidak ada kaitannya dengan saya," kata Hatta kaget ketika ditunjukkan foto tersebut oleh wartawan.

Hatta juga menegaskan beredarnya foto tersebut bukan berarti dia telah digandeng partai besannya itu untuk ikut Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. "Tidak lah, saya kan Ketua Umum PAN," katanya.

Mobil operasional Partai Demokrat, yang seharusnya bergambar Susilo Bambang Yudhoyono atau para pemimpin lain dari partai itu, justru terlihat memampangkan gambar Hatta.

Gambar yang terpampang di mobil berwarna putih itu dipenuhi lambang Partai Demokrat lengkap dengan nomor urut peserta pemilunya, yaitu nomor 7. Pada badan mobil tertulis "Lanjutkan Pembangunan, Bekerja untuk Rakyat." Pada kaca mobil bagian belakang ada gambar Hatta Rajasa dengan lambang HR dan bertuliskan "Lanjutkan Pembangunan". Mobil itu tampak beredar di Bogor.

Tanggapan Demokrat

Dikonfirmasi soal ini, Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik menduga kuat mobil itu dirancang untuk keperluan Pilkada Bogor. Dalam Pilkada Bogor, PAN dan Demokrat memang berkoalisi. Kedua partai ini mengusung pasangan Bima Arya - Usmar Hariman. Usmar merupakan anggota DPRD Kota Bogor dari Partai Demokrat. "Kami koalisi di Bogor, bukan untuk Konvensi. Kalau Demokrat, gambarnya pasti Pak SBY," kata dia.

Anggota Dewan Pembina Demokrat Melani Leimena Suharli juga membantah bahwa mobil itu ada kaitannya dengan Konvensi. Sebab, kata Meilani, Hatta Rajasa tak ikut Konvensi Demokrat. "Mungkin kalau ikut Konvensi tidak ya, tapi untuk menyemangati bahwa ada salah satu parpol yang sedang menggelar Konvensi," kata Melani. (kd)

samasaja | 14/08/2013 | Laporkan
Kenapa dimasalahken? wong dia itu besannya kok...

Sumber: VivaNews.com

Uang Reses Anggota DPR Naik, Rp1 Miliar Per Tahun

VIVAnews - Uang reses anggota DPR RI naik. Totalnya mencapai Rp1 miliar per tahun. Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR Saan Mustopa mengingatkan agar uang reses yang sangat besar itu benar-benar dimanfaatkan untuk rakyat.

"Sekarang sekali reses sekitar Rp150 juta, setahun ada empat kali reses, itu uang untuk penyerapan aspirasi yang memang harus kita gunakan untuk kegiatan dengan konstituen," kata Saan di Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2013.

Uang reses Rp600 juta per tahun tersebut masih ditambah uang transportasi dan kunjungan ke daerah sebesar Rp30 juta sekali turun ke lapangan, sebanyak 15 kali pertemuan setahun. "Jumlahnya bisa mencapai Rp1 miliar, itu belum termasuk gaji," katanya.

Saan mengaku menghabiskan uang reses dan biaya akomodasi untuk aktivitas sosial. Namun, kata dia, tak banyak anggota DPR yang memanfaatkan uang reses untuk turun ke lapangan. Padahal jumlahnya sangat besar.

Dia mengingatkan agar anggota DPR benar-benar turun ke daerah agar citra DPR kembali pulih. "Itu cukup untuk menjalankan fungsi representasi. Jadi itu penting untuk menghapus persepsi negatif publik yang berdasarkan opini bisa tertolong. Minimal masyarakat bisa melihat bahwa kenyataannya anggota DPR ke dapil menjalankan fungsi representasi," katanya. (eh)


Sumber: VivaNews.com

Pramono Anung Setuju Kampus Dibuka untuk Kampanye

VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung setuju perguruan tinggi membuka diri untuk kampanye Pemilu. Menurutnya, jika kampanye yang dilakukan positif, hal itu justru bisa mencerdaskan mahasiswa.

"Namun yang jelas acara hari ini bukan ajang kampanye," kata Pramono yang menghadiri pelatihan memilih bagi 8.500 mahasiswa baru Universitas Indonesia di Depok, Kamis 15 Agustus 2013.

Sementara, Presiden Direktur Center for Election Political Party Fisip UI(CEPP FISIP UI), Chusnul Mariyah, menyatakan kepada VIVAnews, acara ini bukanlah ajang kampanye. "Ini bukan kampanye. Seperti yang Anda lihat, tidak ada satupun perwakilan partai yang berkampanye di hadapan mahasiswa. Ini murni pelatihan agar mereka semakin mengenal politik. Tujuannya ialah untuk menjadi pemilih cerdas dan kritis. Dan perlu diketahui, acara ini murni diadakan UI, bukan KPU apalagi partai," kata mantan anggota Komisi Pemilihan Umum itu.

Chusnul menjelaskan, program seperti ini, lanjutnya, tidak hanya digelar di UI, namun juga di 38 universitas di Indonesia. Dengan program ini, diharapkan para pemilih muda seperti para mahasiswa baru dapat memilih dengan cerdas memahami apa makna partisipasi politik. "Sehingga mereka siap menjadi calon pemimpin bangsa ini," ucapnya. (umi)

(function(d, s, id) {var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];if (d.getElementById(id)) return;js = d.createElement(s); js.id = id;js.src = "//connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1&appId=67839049483";fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);}(document, 'script', 'facebook-jssdk')); tubil 15/08/2013 Biarkan kampus2 tetap menjadi "oposisi" untuk Senayan, jangan pernah menganggap mereka buta akan politik, apalagi politisi busuk2 senayan...untuk belajar mengenal siapa calon wakil rakyatnya cukup check di internet track record juragan senayan

Sumber: VivaNews.com

SBY Singgung Suksesi di Pidato Kenegaraan

VIVAnews - Pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyoroti pemilihan presiden 2014. Dia berharap suksesi kepepimpinan nasional tahun depan itu membawa angin segar sekaligus pembaruan dan kesinambungan. "Change and continuity," kata SBY di Gedung 'Kura-Kura' DPR/MPR/DPD, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2013."Seperti telah kita ketahui, Pilpres kali ini tidak diikuti oleh incumbent. Sampai saat ini, setidaknya terdapat puluhan nama yang beredar di media massa," lanjut SBY.Menurutnya, wajah-wajah baru juga muncul ikut meramaikan bursa bakal calon Presiden dan Wakil Presiden. Semua wajah kata dia, menyiratkan hasrat yang kuat untuk memberikan yang terbaik bagi negeri ini.  "Sungguh ini sebuah anugerah, karena negeri ini telah berhasil mendorong munculnya para calon pemimpin baru yang berkualitas dan siap melanjutkan estafet kepemimpinan di negeri ini," ujarnya. SBY mengingatkan setiap calon untuk mempersiapkan dirinya dengan sebaik-baiknya agar secara aktif menjelaskan visi dan misi mereka, serta solusi yang mereka tawarkan untuk mengatasi berbagai permasalahan bangsa yang kompleks. "Biarkan rakyat yang memiliki kedaulatan untuk memilih pemimpin mereka, yang diyakini dapat melanjutkan pembangunan bangsa di masa depan," ujarnya. (umi)
(function(d, s, id) {var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];if (d.getElementById(id)) return;js = d.createElement(s); js.id = id;js.src = "//connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1&appId=67839049483";fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);}(document, 'script', 'facebook-jssdk'));Semoga tdk ada lagi pemimpin yg menjual negaranya ke amrik, lembek, hanya pintar pidato dan pencitraan, dekat dgn rakyatnya.

Sumber: VivaNews.com

Saturday, August 31, 2013

Rp17 Triliun untuk Pemilu, SBY Minta 3 Institusi Ini Tak Main-main

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan penyelenggara pemilu menjalankan tugas dan kewajibannya penuh tanggung jawab mengingat biaya yang dianggarkan tidak sedikit. Pemerintah menganggarkan Rp17 triliun untuk Pemilu 2014 untuk didistribusikan ke Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.

"Belum lagi biaya yang akan disediakan oleh para peserta Pemilu. Sungguh ini sebuah perhelatan demokrasi yang sangat akbar, tidak saja bagi negeri ini, namun juga dalam bandingannya dengan pemilu di negara-negara demokrasi lainnya," kata SBY di Gedung DPR/MPR/DPD, Jumat 16 Agustus 2013.

Karenanya SBY berharap semua pihak yang terkait dapat memikul tanggung jawab yang sebesar-besarnya agar pemilu dapat berjalan dengan demokratis. SBY meminta tiga lembaga yang terkait langsung juga saling bahu membahu bekerjasama dalam memenuhi tugas sesuai dengn kewenangan yang diatur dalam UU.

Dia berharap pemilihan umum di tahun 2014 berlangsung secara lancar, tertib, dan damai. Syaratnya, penyelenggaraan pemilu memenuhi semua standar yang berlaku secara universal, yang dalam tradisi demokrasi haruslah bersifat bebas dan adil. "Apa yang sudah kita capai dalam tiga pemilu demokratis sebelumnya, perlu kita pertahankan dan bahkan kita tingkatkan," katanya.
SBY berharap agar partai-partai politik peserta pemilu menjadikan Pemilu 2014 sebagai kesempatan penting untuk meningkatkan kualitas demokrasi di negeri ini. Meningkatkan kualitas demokrasi di tanah air merupakan agenda bersama.  "Untuk itu, partai politik hendak-nya membangun hubungan yang lebih akuntabel dengan para konstituennya," kata dia.

"Setiap wakil rakyat hendaknya menjaga kepercayaan yang diberikan para pemilihnya, dan menjadikan amanah tersebut sebagai perjanjian luhur dengan rakyat yang diwakilinya," kata dia.(sj)

(function(d, s, id) {var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];if (d.getElementById(id)) return;js = d.createElement(s); js.id = id;js.src = "//connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1&appId=67839049483";fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);}(document, 'script', 'facebook-jssdk'));Ya betul itu!! Tidak boleh manipulasi duit 17 triliun itu!! Ngngng... Tapi kalo manipulasi rekap suara pemilih boleh gak pak??SBY berharap pemilihan umum di tahun 2014 berlangsung secara lancar, tertib, dan damai. Kok kata-kata Jujur tidak termasuk yang diharapkan ya elbantary 16/08/2013 Sangat disayang uang sebanyak itu digunakan untuk memilih para calon koruptor baru.

Sumber: VivaNews.com

Kader Demokrat Siap Urunan Dana Konvensi

VIVAnews - Partai Demokrat berjanji akan meminimalkan anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan konvensi yang akan dimulai pada September 2013.

Partai Demokrat mengaku saat ini sedang mencari dana untuk penyelenggaraan konvensi penjaringan calon presiden. Tapi, jika dibutuhkan, kader-kader partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu siap menyumbang.

Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Meilani Leimena, meskipun setiap kader Demokrat yang terpilih menjadi anggota DPR telah dipungut sumbangan wajib untuk partai, tapi jika dimintai sumbangan lagi untuk biaya konvensi, dirinya siap menyumbang.

"Kita anggota dewan ada kewajiban menyetor setiap bulan. Tapi untuk konvensi sendiri kita belum tahu kebijakan, apa kita harus setor lagi. Kita sih oke-oke saja ini kan demi kemajuan partai," kata Melani di Jakarta, Rabu 14 Agustus 2013.

Namun sejauh ini dia belum mengetahui soal pendanaan konvensi. Sebab, saat ini tengah ada pergantian Bendahara Umum Demokrat di mana saat ini baru dijabat oleh wakil bendahara umum.

Sebelumnya, Partai Demokrrat enggan mengungkapkan biaya yang harus dikeluarkan untuk menggelar konvensi calon presiden. Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik memastikan anggaran konvesi tidak besar.

"Enggak, enggak, enggak besar kok. Kita tidak ingin biaya besar-besar," kata Jero Wacik beberapa waktu lalu.

Jero sendiri mengatakan bahwa pihaknya sedang mencari anggaran untuk konvensi. "(Anggaran) belum ada, kita lagi mencari," katanya.

Namun, Menteri ESDM itu memastikan dana untuk acara tersebut berasal dari sumber yang sah dan halal. "Mungkin ada orang atau perusahaan yang pingin bantu boleh saja, selama halal," ujar Jero. (umi)


Sumber: VivaNews.com